Tanggung Jawab Sebagai Anak Pertama
Menjadi anak pertama memang tidak mudah. Anak pertama harus mau belajar dan berjuang lebih keras demi keluarganya. Untungnya kemauan untuk berjuang lebih keras demi keluarga biasanya tumbuh secara alamiah dalam diri anak pertama. Harapan-harapan seperti ingin bisa membantu keperluan adik, membantu biaya pendidikan mereka, dan harapan-harapan lain yang bisa ia lakukan untuk keluarganya secara otomatis tertanam dalam jiwa anak pertama.
Tak heran jika kita mudah menemukan fakta-fakta bahwa anak pertama memiiki kecunderungan kepribadian yang bertanggung jawab, mandiri, bijaksana dan beberapa sifat lainnya. Kepribadian yang seperti itu sangat diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin. Makanya biasanya anak pertama cenderung memiliki jiwa leadership yang tinggi. Jiwa leadership itu tumbuh secara alami karena keadaan, didikan dan posisi dia sebagai anak pertama. Hal tersebut menjadi alasan mengapa anak pertama adalah pemimpin alami.
Aku sendiri juga merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Aku memiliki dua adik yang semuanya laki-laki. Jarak umur antara aku dan mereka terpaut lumayan jauh. Aku sekarang sudah lulus kuliah, adik pertamaku masih belum lulus SD, sementara adik keduaku belum masuk TK.
Sebenernya dulu sebelum ada kedua adiku yang sekarang. Aku memiliki adik yang tidak terlalu terpaut jauh secara umur. Namun sayangnya mereka sudah dipanggil oleh Allah SWT terlebih dahulu. Seandainya mereka masih hidup pasti sekarang mereka seusia anak-anak SMA.
Sebagai anak pertama akupun cenderung memiliki kepribadian yang berusaha untuk selalu bertanggung jawab, mandiri dan bijaksana. Ini bukan hanya klaim dariku saja, melainkan juga muncul dari penilaian-penilaian orang sekitarku. Tentu setiap orang memiliki ukuran masing-masing mengenai kapan orang itu sudah bisa disebut bertanggung jawab, maupun kapan seseorang itu dikatakan mandiri dan bijaksana. Boleh jadi ada pihak-pihak tertentu yang tidak sepakat dengan klaim dariku itu hal biasa.
Hal penting yang harus selalu aku ingat dan aku perjuangkan sekarang adalah bagaimana menjadi pribadi yang tangguh dan berdikari. Untuk mewujudkan harapan-harapan anak pertama perlu menjadi orang yang super tangguh, tidak loyo dan tidak gampang menyerah. Setelah menjadi pribadi yang tangguh mudah-mudahan bisa menjadi seoarang yang berdikari.
Harapan-harapanku akan terwujud jika aku mau berjuang menjadi seorang yang berdikari. Tidak bisa terwujud jika aku menjadi pribadi yang loser, loyo dan masih bergantung banyak kepada orang lain termasuk keluarga.
Untuk siapapun yang berada di posisi yang sama. Menjadi anak pertama jangan dijadikan sebagai sebuah beban. Jadikan ia sebagai amanah yang harus senantiasa kita ingat dan upayakan. Karena pada akhirnya kebahagiaan keluarga kita juga akan menjadi kebahagiaan kita sendiri. Semangat !!