RAMADHAN DAN SEGALA KENANGANNYA
Bulan suci ramadhan adalah bulan yang penuh kebahagiaan bagi Umat Islam. Bulan yang selalu dinanti-nanti ketika sudah mendekati, dan bulan yang dirindukan ketika ia sudah mulai pergi. Pasalnya ada beberapa hal yang hanya bisa ditemukan ketika bulan ramadhan tiba. Barangkali itu juga salah satu alasan yang membuat bulan ramadhan terasa begitu sepesial dan istimewa.
Ramadhan tahun ini adalah ramadanku yang ke lima di tanah perantauan. Terhitung mulai statusku masih mahasiswa baru sampai kini sudah menjadi sarjana dan mulai bekerja. Aku bersyukur Tuhan mengizinkanku untuk menikmati lima tahun ramadhan ini di pesantren. Alhamdulillah selama ini aku merasa nyaman dan betah hidup di lingkungan pesantren, hingga aku mampu bertahan selama lima tahun lebih di sini. Bahkan tidak hanya betah, aku bahkan sudah merasa jatuh cinta dengan tempat ini. Hingga hanya untuk sekedar berfikir meninggalkan tempat ini saja sudah terasa berat. Rasanya masih ingin berlama-lama tinggal di sini.
Begitu banyak kehangatan dan kedamaian yang aku rasakan di sini. Apalagi jika sedang bulan ramadhan seperti ini. Banyak sekali momen-momen indah yang sudah terekam dalam memori. Mulai dari sahur bersama, buka bersama, dan tentunya ngaji bersama. Di bulan ramadhan jam ngaji di pesantren ditambah. Mulai dari tadarus Al-Qur'an setelah subuh, ngaji beberapa kitab (Pagi, Siang, Sore), dan ngaji Al-Qur'an dari setelah sholat tarawih sampai dengan jam 12 malam. Terasa begitu padat dari biasanya, namun karena keistimewaan bulan ramadhan semua dijalani dengan penuh semangat dan nikmat. Tentu tetap ada beberapa momen di mana ada perasaan merasa berat karena begitu padatnya kegiatan. Namun perasaan itu hanya muncul sesaat setelah itu kembali lenyap.
Foto: Kegiatan Ngaji Al Qur'an Setelah Sholat Tarawih
Salah satu kegiatan yang akan sangat dirindukan ketika nanti sudah tak berada di sini adalah kegiatan di atas. Walaupun waktunya begitu lama, mulai dari setelah sholat tarawih sampai dengan jam 12 malam (terkadang lebih bahkan). Namun tetap saja terasa enteng-enteng saja untuk dijalani. Ngaji Al Qur'an bulan ramadhan ini dimulai dengan membaca bersama-sama sebanyak dua sampai tiga juz. Kemudian dilanjut setoran satu-satu dengan Ibu Nyai, dan tentunya di simak oleh seluruh santri yang hadir. Jam setengah dua belas biasanya seluruh santri sudah selesai setoran, dan setelah itu dilanjut membaca satu juz lagi secara bersama-sama. Ditutup dengan membaca asmaul husna dan doa.
Semua dijalani dengan perasaan gembira. Karena suasana ngajinya pun dibuat santai sehingga setiap santri tidak merasa berat maupun terbebani. Sambil menunggu giliran setoran kita bisa menikmati beraneka ragam jajanan yang sudah disuguhkan. Tak lupa ada teh manis hangat yang juga selalu setia menemani. Pokoknya banyak hal yang membuat kami betah berlama-lama di situ. Terlebih lagi santri putra dan santri putri berada di aula yang sama. Sehingga yang namanya anak muda ada kegembiraan tersendiri ketika mendengar suara ngajinya santri putri maupun sebaliknya. Terlebih lagi jika ada salah satu santri yang disukai. Sudah barang tentu itu akan menjadi motivasi tersendiri.
Bagi para alumni Pondok Pesantren Ki Ageng Giring aku rasa semuanya akan setuju. Bahwa momen ngaji ramadhan adalah satu hal yang sangat dirindukan. Momen ini akan menjadi kenangan indah yang akan tersimpan sepanjang hidup. Momen yang jika suatu saat diingat-ingat akan membuat tersenyum sekaligus haru. Karena seindah-indahnya kenangan ia tetaplah hal yang ada di masa lalu dan sudah tak bisa diulang.
Waktu Sahur, 25 April 2021
Pondok Pesantren Ki Ageng Giring, Yogyakarta.