HIDUP DI ZAMAN BANYAKNYA HIBURAN

Seperti biasanya seusai mengikuti kegiatan mujahadah bersama Pak Kyai, kami para santri selalu mendapatkan nasehat dari beliau. Ada sebuah nasehat dari beliau yang terus diulang-ulang yang membuat seluruh santri pasti hafal dengan kalimatnya. "Manfaatkan waktu sebaik-baiknya", kata beliau. Sebuah nasehat singkat dan sederhana namun kami masih merasa kesulitan untuk mengamalkannya. Barangkali mungkin itu juga yang dirasakan dan dilihat oleh Pak Kyai, bahwa kami belum pandai dalam memanfaatkan waktu. Sehingga beliau merasa harus terus mengulang-ulang nasehat itu.

Jika direnungkan memang benar, bahwa kami memang belum pandai dalam memanfaatkan waktu. Sebagian besar waktu luang kami tersita hanya untuk menikmati hiburan. Sangat sedikit dari waktu luang kami yang digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Salah satu contoh sederhana adalah perihal menjaga kebersihan. Untuk membersihkan dan merapikan kamar kami sendiri saja kami seperti tak punya waktu sama sekali. Sehingga kegiatan sederhana semacam itu saja hanya mampu kami lakukan seminggu sekali. 

Setiap mengingat hal tersebut sebenarnya kami malu. Kami malu dan sadar bahwa kami memang tidak pandai dalam mengatur waktu. Meskipun kami menyadari hal itu, namun nyatanya kesadaran itu selama ini hanya sebatas kesadaran. Tidak ada komitmen dan upaya nyata untuk memperbaiki. Kami masih saja terjebak dalam siklus aktivitas yang sama.  



Penyebab paling utamanya ialah ketidakmampuan kami untuk menghadapi begitu banyaknya hiburan yang ada di zaman ini. Banyaknya hiburan dan kemudahan untuk mengakses membuat kebanyakan dari kami terlena. Waktu seringkali habis hanya untuk menikmati hiburan dari satu aplikasi ke aplikasi yang lain. Dari satu media sosial ke media sosial yang lain. Dari satu permainan ke permainan yang lain.

Pada dasarnya tidak ada yang salah dari menikmati hiburan. Namun tetap saja, segala sesuatu yang melebihi porsinya itu tidak baik. Selain waktu kita terbuang, terkadang juga membawa dampak buruk bagi diri kita. Kesehatan mental bisa terganggu, muncul berbagai macam penyakit hati (iri, dengki, tidak beryukur, dan lain-lain). 

Tidak mudah memang mengelola diri untuk tidak terlena dengan banyaknya hiburan yang ada. Butuh tekad dan semangat yang kuat untuk melawan itu semua. Di hari kemerdekaan Indonesia yang ke 76 ini marilah kita kuatkan tekad untuk memerdekakan diri melawan banyaknya belenggu yang menguasai diri. Berjanjilah bahwa mulai hari ini kita akan sekuat mungkin menghadapi berbagai macam tantangan yang melemahkan diri. Bertekad bahwa kita akan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan menjadi pribadi yang terus membaik dari hari ke hari.


Dirgahayu Republik Indonesia. Semoga semuanya lekas pulih dan membaik

Yogyakarta, 17 Agustus 2021


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url