MELAWAN SAKIT GIGI
Ketenangan di hari libur minggu ini nampaknya tidak bisa aku nikmati sepenuhnya. Pasalnya salah satu gigi yang menjadi langganan sakit sejak dulu sedang kambuh. Barangkali penyebabnya ialah gempuran kopi yang belakangan ini rutin aku minum setiap sehari dua kali. Dan puncaknya adalah kemarin saat aku mencicipi jajanan lanting sembari ngopi sore. Gempuran dari lanting yang cukup keras dan kopi panas manis membuat gigi teringkihku tidak sanggup untuk melawannya.
Malam hari kemarin mulailah gigi itu terasa nyeri. Tidak terlalu sakit sebenarnya namun rasanya sudah cukup membuat diriku merasa jengkel dan terus menerus mengeluh. Mau melakukan aktivitas apapun rasanya enggan, karena perasaan dan pikiran sepenuhnya terfokus pada rasa nyeri pada gigi. Akhirnya aku memilih untuk tidur saja dan berharap keesokan harinya gigi ini sudah tidak rewel lagi.
Saat bangun pagi tadi ternyata rasa nyeri itu mulai kembali terasa. Mood minggu pagi itupun seketika hancur. Pagi hari yang biasanya aku sempatkan untuk menyeruput kopi tidak bisa aku lakukan. Begitupun dengan jalan-jalan pagi yang biasa aku lakukan pun harus batal begitu saja. Aku lebih memilih untuk mandi pagi dan menggosok gigi sedini mungkin. Berharap setelah mandi pagi dan menggosok gigi moodku kembali terbangun.
Seusai mandi aku mencoba untuk mengisi perutku dengan sarapan beberapa cemilan ringan. Rasanya sangat tidak nyaman ketika aku berusaha mengunyah beberapa cemilan itu. Perasaan nikmat yang seperti biasanya itu tidak ada. Hanya ada rasa nyeri dan suara "haduh... haduh..." saja yang bisa aku ucapkan.
Sakit gigi memang sebuah hal yang benar-benar menjengkelkan. Ketika aku mencoba untuk mengalihkan pikiran dari rasa nyeri itu dengan bermain game pun tidak cukup berhasil. Tetap saja ada keluhan-keluhan yang keluar dari mulutku. Alhasil mingguku kali ini bisa dibilang tidak cukup produktif. Separuh hari lebih aku hanya habiskan untuk rebahan, tidur, main game, dan bermain media sosial.
Karena merasa kesal dengan diriku. Aku mencoba melawan rasa sakit gigi ini dengan menulis cerita ini. Agar setidaknya ini menjadi obat dari rasa jengkelku karena sudah sakit gigi dan merasa tidak produktif. Berat memang menulis sambil merasakan nyeri. Dimana biasanya aku menulis sambil di dampingi secangkir kopi, namun kali ini tidak bisa. Karena jika aku memaksa untuk meminum kopi bisa-bisa rasa nyeri ini tambah menjadi-jadi.
Bagaimanapun sakit gigi ini harus bisa aku petik hikmahnya. Betapa banyaknya nikmat yang sudah Tuhan berikan namun seringkali aku lupa bahwa ibeberapa hal yang aku miliki itu merupakan sebuah nikmat yang sungguh luar biasa. Betapa pun makanan itu enak, yang paling penting ternyata kita harus sehat dulu. Satu gigi saja kita sakit, maka hilang sudah kenikmatan makanan itu. Ya, Tuhan jadikan kami hamba yang senantiasa ingat dan bersyukur akan segala nikmat yang Engkau berikan. Dan jangan jadikan kami termasuk orang yang mengkufuri segala nikmat yang telah Engkau berikan.
Yogyakarta. Selepas Isya', 03 Oktober 2021