STRESS ITU BAIK, SELAMA TIDAK MELEBIHI KUOTA KEWAJARAN

Stress selalu dihubungkan dengan kondisi dimana kita dihadapkan dengan situasi yang tidak mengenakan sekaligus melelahkan. Saat berada di situasi seperti itu tubuh akan melakukan respon. Nah respon tubuh inilah yang sebenarnya disebut dengan stress. Setiap dari kita pasti pernah merasakan kondisi seperti itu. Penyebabnya beragam, bisa bersumber dari eksternal maupun internal (dari dalam diri kita sendiri).  

Faktor eksternal contohnya seperti kerjaan yang menumpuk, konflik dengan teman, kehilangan atas suatu hal, dan permasalahan-permasalahan lain yang berasal dari luar diri kita. Sementara faktor internal berarti faktor yang kita buat sendiri, baik secara sengaja maupun tidak. Contohnya membuat target pribadi untuk mencapai sesuatu dalam sekian waktu. Hal seperti itu juga dapat menimbulkan stress bagi diri sendiri.

Terlepas dari apapun penyebab stress, kebanyakan dari kita biasanya cenderung mempersepsikan stress sebagai sesuatu yang negatif. Sehingga stress menjadi hal yang sebisa mungkin untuk dihindari. Persepsi ini mungkin hadir karena biasanya contoh kasus yang muncul di permukaan selalu kebanyakan yang negatif. Si B nekat mencuri karena diduga stress tidak memiliki uang untuk membayar hutang, si C nekat menganiaya Bosnya karena diduga stress sering dimarahi oleh bosnya. Selalu contoh-contoh seperti itu yang muncul di permukaan. Sehingga persepsi sebagian besar dari kita selalu menganggap bahwa stress akan selalu menjadi biang dari berbagai permasalahan.






Padahal jika kita merubah perspektif ke sisi yang lain, stress memiliki kebermanfaatan yang baik bagi pertumbuhan pribadi (personal growth). Hal paling utama yang menurut saya sangat bermanfaat dari adanya stress adalah pembentukan mekanisme adaptasi terhadap suatu hal / masalah, dan ini memiliki dampak terhadap ketangguhan yang meningkat dalam menghadapi berbagai situasi. Dalam kondisi yang penuh dengan tekanan, tubuh akan memaksa otak bekerja secara lebih keras demi memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Di situlah kita akan mendorong diri untuk keluar dari zona nyaman menuju zona bertumbuh.

Sebaliknya jika kita terlalu sedikit / jarang sekali mengalami stress, besar kemungkinan akan terlena dengan zona nyaman. Sebuah zona yang membuat diri kita akan sulit berkembang. Karena ketika berada di zona yang nyaman,  apa saja yang kita lakukan sebagian besar adalah hal yang memang sudah biasa di lakukan/kerjakan berulang. Maka tidak ada improvement yang dilakukan, hanya menjalankan rutinitas seperti biasanya saja. 


Jika dijejerkan orang yang banyak menghadapi stress dengan yang tidak pasti ada perbedaaan yang mencolok. Terutama dari sisi daya juang dan perilaku adaptif. Orang yang mengalami banyak tekanan dan gejolak dalam hidupnya akan memiliki daya juang yang lebih tinggi dari pada yang tidak. Ini seperti sudah menjadi rumus alam. Di mana pun akan berlaku hukum yang seperti itu.

Namun kembali lagi, bahwa yang namanya rumus/hukum selalu ada syarat yang harus terpenuhi agar rumus/hukum tersebut bisa berlaku. Segala macam dampak positif adanya stress di atas bisa berlaku jika stress yang kita hadapi dapat dikelola dengan baik. Stress yang tidak terkelola dengan baik maka akan membuat kondisi menjadi buruk. Ingat bahwa satu permasalahan dapat melahirkan permasalahan lain, satu kesetressan dapat menghasilkan kesetressan yang lain. Jangan sampai semuanya melebihi kuota kewajaran.!


Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url